Antikonvulsi


Antikonvulsi
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsy (Epileptic seizure) dan bangkitan non-epilepsi. Golongan obat ini lebih tepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi penyakit lain. Bromida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsy telah di tinggalkan karena ditemukannya berbagai antiepilepsi baru yang lebih efektif. Fenobarbital diketahui memiliki efek antikonvulsi spesifik, yang berarti efek antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan efek hipnoticnya. Epilepsy adalah gangguan neurologis umum kronis yang ditandai dengan kejang berulang biasanya dengan perubahan kesadaran. Penyebabnya adalah aksi serentak dan mendadak dari sekelompok besar sel saraf di otak. Aksi ini disertai pelepasan muatan listrik yang berlebihan dari neuron-neuron tersebut.

a.      Turunan hidantoin
Dalam golongan hidantoin dikenal tiga senyawa antikonvulsi, fenitoin (defenilhidatoin), mefinitoin dan etotoin sebagai prototype. Fenitoin adalah obat utama untuk hamper semua jenis epilepsy, kecuali bangkitan lena. Adanya gugus fenil atau aromatic lainyya pada atom c pentng untuk efek pengendalian bangkitan tonik-klonik, sedangkan gugus alkilbertalian dengan efek setasi, sifat yang terdapat pada mefenitoin dan berbiturat, tetapi tidak pada fenitoin. Adanya gugus metal pada atom N akan mengubah spectrum aktivitas misalnya mefenitoin dan hasil N dimetilisasi oleh enzim mikrosom hati menghasilkan metabolit tidak aktif.
b.     Turunan suksinimid
Antiepilepsi golongan suksinimid yang digunakan diklinik adalah etosuksimid, metsuksmid dan fensuksimid. Berdasarkan penelitian pada hewan terungkap bahwa spectrum antikonvulsi etosuksimid sama dengan trimetadion. Sifat yang menonjol dari etosuksimid dan trimetadion adalah mencegah bangkitan konvulsi pentilentetrazol. Etosuksimid dengan sifat antipentilentetrazol terkuat merupakan obat yang paling selektif terhadap bangkitan lena.
Etosuksimid di absorbs lengkap melalui saluran cerna. Setelah dosis tunggal oral, diperlukan waktu antara 1-7 jam untuk mencapai kadar puncak dalam plasma. Distribusi merata ke segala jaringan dan kadar cairan serebrospina sama dengan kadar plasma. Efek samping yang sering timbul ialah mual, sakit kepala, kantuk dan ruam kulit. Gejala yang lebih berat berupa agranulositosis dan pansitopenia.  Dibandingkan trimetadion, etosuksimid lebih jarang menimbulkan diskrasia darah, sehingga etosuksmid lebih banyak dipakai dari pada trimetadion. Etosuksimid adalah obat terpilih untuk bnagkitan lena terhadap bangkinan lena pada anak, efektivitas nya sama dengan trimetadion, 50-70% pasien dapat dikendalikan. Obat ini efektif untuk bangkitan mioklonik dan bangkitan akinetik etosuksimid tidak efektif untuk bangkitan pasial kompleks dan bangkitan tonik-klonik umum pasien kejang dengan kerusakan organic otak yang berat.

c.      Turunan barbiturate
Disamping sebagai hipnotik-sedatif golongan barbiturate efektif sebagai obat antikonvulsidan yang biasa digunakan aladah barbiturate kerja lama. Efek antiepilepsi protodip barbiturate yaitu fenobarbital dan pirimidon yang struktur kimianta mirip dengan barbiturate. Sebagai antiepilepsi fenobarbiturat menekan letupan di focus epilepsy. Barbiturate menghambat tahap akhir oksidasi mitokondria sehingga mengurangi pembentukan fosfat berenergi tinggi. Senyawa fosfat ini perlu untuk sentesis neurotransmitoe misalnya, Ach dan untuk repolarisasi membrane sel neuron setelah depolarisasi.

Daftar Pustaka :
Hansen, E. 1980. Neurologi. Jakata: Erlangga.
Siswandono. 2016. Kimia Medisinal Edisi Kedua. Surabaya : Erlanga

Pertanyaan :
1.     Sebutkan 4 contoh obat antikonvulsi !
2.     Sebutkan 3 senyawa yang terdapat pada golongan hidantoin !
3.     Jelaskan mekanisme kerja obat antiepilepsi !

Komentar

  1. Saya aku mencoba menjawab pertanyaan nmor 3:
    mekanisme kerja obat antiepilepsi yaitu:
    - mencegah timbulnya letupan deporisasi eksesif pada neuron dan fokus epilepsi
    - mencegah timbulnya letupan deporisasi eksesif pada neuron normal akubat pengaruh dari fokus epilepsi

    BalasHapus
  2. Tulisan nya menarik Dan berguna banget,

    BalasHapus
  3. Tulisan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan membantu dalam menambah wawasan.

    BalasHapus
  4. jawbnan no 2
    3 senyawa :
    1. hidatoin
    2. etotoin
    3. mefentoin

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih rizka sudah bersedia menjawaab salah satu pertanyaannya

      Hapus
  5. jawbnan no 2
    3 senyawa :
    1. hidatoin
    2. etotoin
    3. mefentoin

    BalasHapus
  6. jawbnan no 2
    3 senyawa :
    1. hidatoin
    2. etotoin
    3. mefentoin

    BalasHapus
  7. sy coba jwb nomor 1: cth obat antikonvulsi spti golongan barbiturat dan benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat dan meningkatkan aktivitas GABA. Contoh obat ini adalah diazepam, clonazepam, dan lorazepam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sohib telah mencoba jawab pertanyaan di blog saya. benar sekali jawabannya :)

      Hapus
  8. Baiklah Imelda sy akan menjawab question number 2.
    1. Lorazepam
    2. Diazepam
    3. Barbiturat
    4. Clorazepam

    BalasHapus
  9. terima kasih jawabannya benar lid :)

    BalasHapus
  10. Terimakasih atas penjelasannya.,
    Saya akan membantu jawab pertanyaan no 1,
    contoh obat antikonvulsi :
    1. gabapentin
    2. phenobarbital
    3. phenytoin
    4. clonazepam

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mega telah membantu jawab pertanyaannya , jawabannya benar sekali okee:)

      Hapus
  11. wah, pembahasan materinya mudah sekali dipahami, ditunggu artikel selanjutnyaaa~

    BalasHapus
    Balasan
    1. tengyuuu dilaaaa, tunggu yak artikel berikutnya :)

      Hapus
  12. Terima kasih kak, artikelny bermanfaaat sekali:)

    BalasHapus
  13. Teriamkasih imel artikel nya sangat berguna untuk menambah wawasan baru

    BalasHapus
  14. Terima kasih artikel yg bermanfaat kaka...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analgetik

Hematologi

Antihistamin